Photobucket

Kamis, 30 April 2009

PRIA JUGA BISA MENOPAUSE

Siapa bilang cuma wanita yang mengalami menopause? Pria juga bisa.Namanya Andropause.
Istilah andropause pada pria, ungkap dr. Tribowo Hasmoro, Sp.And.,memang memiliki banyak kemiripan dengan menopause yang dialami wanita. Hanya saja,masalah seputar andropause yang ramai dibicarakan 3 tahun belakangan ini, masih kontroversial. “Kapan terjadinya dan apa saja tanda/gejalanya, tidak sepasti menopause.”
Pada wanita,lanjut Tribowo, menopause berarti berhenti haid karena ovulasi tak terjadi lagi akibat habisnya persediaan sel telur. Nah, pada pria, andropause tak identik dengan berhentinya produksi sperma. Sebab, secara fisik, sampai usia tua pun, sperma masih akan tetap diproduksi.

GAMPANG MARAH
Istilah andropause sendiri, terang ahli andrologi yang berpraktek di RS Hermina, Jatinegara,digunakan untuk menggambarkan kondisi pria tengah baya yang mempunyai kumpulan gejala dan keluhan mirip dengan menopause pada wanita. Meski tak identik dengan berhentinya produksi sperma, keluhan fisik dan psikis yang muncul memiliki banyak kesamaan. Misalnya, rambut rontok, kulit kering dan keriput hingga tampak tua, tekanan darah dan kadar kolesterol meningkat, organ-organ tubuh seperti ginjal dan hati mengalami pengecilan, muncul gangguan osteoporosis, serta melemahnya kemampuan imunitas atau daya tahan tubuh.
Akibatnya, yang bersangkutan biasanya jadi cepat letih dan lesu lantaran berkurangnya kekuatan tubuh. Belum lagi, kemampuan metabolisme tubuh pun mengalami penurunan hingga gampang terjadi penumpukan lemak dan rentan terhadap berbagai gangguan penyakit. Misalnya saja jadi gampang terkena serangan jantung, kanker, danpenyakit lain. “Kemampuan mental yang bersangkutan pun umumnya menurun. Jadi mudah marah, cepat lupa, kehilangan antusiasme/gairah hidup, kurang percaya diri,cemas berlebih hingga susah tidur, bahkan depresi.”
Ciri lain adalah perubahan tingkah laku, semisal cenderung ingin tampil muda. Atau malah cenderung ingin membuktikan dirinya tak mengalami gangguan seksual dengan mengobral cinta. Sementara mereka yang sejak semula memang senang bersolek dan bergaya trendy belum tentu terkena andropause. Tak heran bila mereka terdorong mengkonsumsi suplemen tertentu yang diyakini sebagai obat kuat untuk memulihkan vitalitas dan kejantanannya. “Padahal, vitalitas yang menurun karena memburuknya derajat kesehatan,tidak identik dengan andropause.”
Hanya saja, tutur Tribowo, kecenderungan-kecenderungan tersebut masih disangsikan, apakah sebagai ciri khas andropause atau memang sifat individu yang bersangkutan. Kehilangan kepercayaan diri, contohnya, belum tentu lantaran andropause. Sekalipun dulu ia terbiasa menjadi pengambil keputusan, misalnya, kini jadi peragu.Bisa saja sikap ragu-ragunya itu merupakan cermin sikapnya yang lebih bijaksana.Begitu juga dengan kepikunan, belum tentu karena andropause. “Kan, banyak faktor pemicunya. Semisal aliran darah ke otak yang berkurang karena adanya gangguan/penyakit pada pembuluh darah, seperti sklereosis atau antesklereosis.”
TANPA BATASAN USIA
Dari sekian banyak keluhan, ungkap Tribowo, yang kerap mendorong individu datang berobat adalah menurunnya gairah seksual. “Padahal, keluhan yang satu ini, kan, belum tentu akibat andropause.” Bisa saja karena menurunnya daya sensitivitas terhadap rangsangan atau beban psikis semisal konflik dengan istri atau ada masalah di tempat kerja. Toh, menurunnya gairah seksual juga tak berarti tak bisa melakukan hubungan intim.
Selain itu, tegas Tribowo, tak ada batasan yang pasti soal usia.Artinya, usia fisik seseorang memang tak bisa dijadikan patokan. Meski diperkirakan andropause terjadi antara usia 40-60 tahun, bisa saja datang lebih dini atau justru lebih lambat dari perkiraan umur tersebut. “Tak sedikit, kan, pria di atas 70 tahun tapimasih tinggi gairah seksualnya dan tetap berpeluang besar punya anak?”
Sebaliknya, ada pria yang masih berusia 40 tahun atau lebih muda, namun gairah seksualnya sudah sedemikian menurun. Padahal,kondisi fisiknya secara keseluruhan belum mengalami proses penuaan yang berarti. “Nah, yang seperti ini,bisa disejajarkan dengan menopause prekoks atau menopause dini.”
Turunnya gairah seks dan munculnya gejala-gejala seperti disebut di atas,belum tentu menjelaskanyang bersangkutan mengalami andropause. Yang menjadi penentu andropause, terang Tribowo, adalah tingkat penurunan kadar hormon-hormon tubuh, terutama testosteron. “Menurunnya kadar-kadar hormon ini bukan melulu pertanda datangnya andropause. Bisa saja karena proses penuaan. Jadi, memang agak sulit menentukan apakah andropause merupakan proses tersendiri atau akibat yang mengikuti proses penuaan tubuh.”
PROSES FISIOLOGIS
Proses penuaan itu sendiri, ungkapTribowo,bersifat multikompleks. Artinya, bertambahnya usia akan menurunkan fungsi sel-sel secara keseluruhan, juga jaringan maupun organ-organ tubuh. Memang, adafaktor-faktor tertentu yang diduga mempercepat proses penuaan tersebut seperti penyakit metabolik atau penyakit tertentu yang berkaitan dengan fungsi-fungsi hormon dalam metabolisme tubuh, seperti diabetes, hipertensi, dan kelainan hati. Begitu juga lingkungan polutif dan pola hidup yang penuh dengan stres merupakan faktor pemicu.
Sama halnya dengan menopause yang bukan merupakan akibat langsung dari penyakit tertentu, andropause punterjadi karena proses fisiologis itu sendiri. Jadi, tubuh tak lagi menghasilkan hormon yang cukup memadai bagi sel-sel normal untuk menjalankan fungsinya. Alhasil,organ-organ yang berkaitan dengan fungsi androgen,tak mampu menjalankan fungsi dengan semestinya.
Penyebab utamanya, kemungkinankarena ada kerusakan DNA dari sel-sel tubuh. Menurut Tribowo,DNA memiliki kemampuan untuk merusak maupun memperbaiki diri sendiri, yang berbeda pada tiap orang akibat adanya faktor genetis/keturunan. Itu juga sebabnya ada wanita yangmenopause di usia 45 tahun, tapi ada pula yang lebih tua bahkan lebih muda dari 45 tahun.
Yang jelas, lanjutnya,sejauh ini belum ada data pasti mengenai populasi penderita andropause di Indonesia maupun di mancanegara. Begitu juga dengan penelitian tentang faktor pemicu dan kelompok mana saja yang berpeluang besar mengalami andropause.
TERAPI HORMON
Kepada mereka yang datang dengan keluhan yang mengarah ke andropause, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan laboratorium sebelum menentukan terapi.Dari pemeriksaan laboratorium akan diketahui, hormon apa saja yang mengalami penurunan. Apakah itu hormon gonadotropin, somatotropin, melantonin, insulin, hormon pertumbuhan atau testosteron. Akan dilihat pula berapa kadar penurunan hormon-hormon tersebut. Nah, dari situlah dokter bisa menilai, perlu-tidaknya terapi.
“Pemeriksaan ini amat perlu. Soalnya,ada pria yang range-hormonnya masih tergolong normal, yakni antara 300-1.700 nanogram, tapi sudah mengeluh macam-macam. Sebaliknya, ada pula yang kadar testosteronnya sudah drop, toh masih bisa menikmati kehidupan seksualnya dengan baik.” Tapi angka-angka tadi tak bisa dijadikan patokan apakah yang bersangkutan mengalami andropause atau tidak,mengingat sifatnya yang amat individual. Oleh sebab itu, pengobatan akan didahului dengan terapi psikologis. Apalagi bila ternyata hormon testosteron maupun hormon-hormon lain tak mengalami penurunan berarti. Untuk itu diperlukan koordinasi antara androlog yang menangani dengan psikolog atau psikiater.
Bila terbukti ada hormon tertentu yang mengalami penurunan, pasien diberi terapi hormon lewat tablet atau injeksi intramuskular. Tambahan hormon ini biasanya akan bertahan selama dua minggu. Setelah kurun waktu tersebut, konsentrasinya akan turun dan perlu injeksi baru. Begitu seterusnya. Selanjutnya, tiap bulan dokter akan mengecek apakah kadar hormon sudah atau belum mengalami peningkatan. Jika sudah, pemberian hormon dihentikan untuk jangka waktu tertentu, “Tergantung respons pasien. Ini penting karena hormon yang diberikan punya dampak yang tak bisa dianggap sepele.Yakni pembesaran prostat yang bisa mengarah ke kanker prostat.”
Terapi yang diberikan, lanjutnya, lebih ditujukan agar proses penuaan/kerusakan sel-sel tubuh tidak semakin memburuk. “Memperbaiki jelas tidak mungkin, dong. Siapa, sih,yang bisa menahan proses penuaan yang memang bersifat alami?”
Toh, sebetulnya andropausetak perlu kelewat dikhawatirkan lantaran tak menyebabkan gangguan apa pun yang spesifik. “Selama sperma masih diproduksi dan inividu yang bersangkutan tak mengalami gangguan ereksi, enggak masalah, kan?”



Baca Selengkapnya...

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KONTRASEPSI

PIL KB KOMBINASI
Sangat efektif bila diminum setiap hari.
Bila berhenti minum Pil KB dapat terjadi kehamilan.
Pada bulan-bulan pertama pemakaian mungkin dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, perdarahan atau flek diantara masa haid, kenaikan berat badan, atau sakit kepala. Semua gejala ini tidak berbahaya.
Aman untuk hampir semua wanita karena efek samping jarang terjadi.
Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah maupun yang belum mempunyai anak.
Dapat mencegah penyakit kanker tertentu, kurang darah (akibat kekurangan zat besi), nyeri pada waktu haid dan beberapa kesehatan lain.


SUNTIK KB
Sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila disuntik setiap 1 bulan atau 3 bulan (sesuai dengan jenis suntik KB).
Gangguan perdarahan biasa terjadi – seperti flek-flek, perdarahan ringan diantara 2 masa haid. Setelah pemakaian satu tahun sering tidak mengalami haid. Kenaikan berat badan juga biasa terjadi atau timbul sakit kepala ringan.
Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah maupun yang belum mempunyai anak.
 Bila berhenti memakai cara KB ini, kehamilan dapat segera terjadi.
Aman digunakan pada masa menyusui, setelah 6 minggu sehabis melahirkan.
Membantu mencegah kanker rahim; mencegah kehamilan di luar rahim
SUSUK KB
Tersedia 3 macam susuk KB terdiri dari 1 batang, 2 batang, dan 6 batang.
1,2 atau 6 buah batang ini dimasukkan dibawah kulit pada lengan bagian atas.
Sangat efektif untuk masa 3 tahun (untuk jenis 1 dan 2 batang) dan 5 tahun (untuk jenis 6 batang).
Bila diinginkan, susuk KB dapat diangkat setiap waktu.
Segera setelah susuk KB diangkat, wanita dapat hamil.
Perubahan pola haid masih dalam batas normal – perdarahan ringan diantara masa haid, flek-flek atau tidak haid. Juga timbul sakit kepala ringan.
Aman digunakan pada masa menyusui, dipasang setelah 6 minggu sehabis melahirkan.
Membantu mencegah anemia dan kehamilan di luar kandungan.
PIL PROGESTIN / MINI PIL
Pilihan yang baik bagi ibu yang menyusui dan ingin menggunakan pil, mulai diminum pada minggu ke 6 setelah melahirkan.
 Sangat efektif selama masa menyusui.
Jika digunakan pada masa menyusui, biasanya terjadi perubahan pola haid terutama flek-flek diantara masa haid.
KONDOM
Selain mencegah kehamilan juga dapat melindungi terhadap infeksi penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV / AIDS.
Kondom dapat digunakan untuk mencegah HIV / AIDS, sekaligus ber KB
Dengan sedikit berlatih – mudah digunakan secara benar.
Efektif bila setiap dilakukan secara benar.
 Beberapa pria merasa bahwa kondom mengganggu hubungan seks dan mengurangi kenikmatan.
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) / IUD
Alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur, yang dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh seorang bidan / dokter terlatih.
Sangat efektif, dan bila berhenti memakai AKDR, kehamilan dapat terjadi. AKDR ini merupakan cara KB jangka panjang.
AKDR tipe TCu-380 A misalnya, efektif paling sedikit selama 10 tahun.
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak, terutama pada bulan-bulan pertama pemakaian. Mengalami sedikit ketidak-nyamanan setelah IUD dipasang.
Tidak ada pengaruh terhadap ASI. Seorang dokter / bidan yang telah mendapat pelatihan khusus dapat memasangnya segera setelah melahirkan.
Infeksi panggul cenderung menyerang pemakai IUD terlebih lagi apabila si pemakai telah terjangkit penyakit menular seksual.
IUD dapat keluar sendiri pada waktu mengedan, khususnya pada bulan-bulan pertama pemakaian, jadi sangat penting memeriksakan talinya.
 Tidak dianjurkan digunakan oleh wanita yang mengidap Penyakit Menular Seksual.
METODE SEDERHANA / VAGINAL
Spermisid / tissu KB, diafragma dan kap, merupakan cara KB yang dapat dipakai sendiri oleh wanita.
Harus dimasukkan ke dalam vagina (liang senggama) setiap kali sebelum berhubungan. Dilakukan sebelum mengadakan hubungan seks.
Efektif bila digunakan secara benar.
 Dapat membantu mencegah penyakit menular seksual.
Menggunakan cara KB ini, cenderung untuk terkena infeksi saluran kencing.
Tissu KB tidak mudah didapat.
METODE OPERASI WANITA (MOP) / TUBEKTOMI
Cara KB permanent bagi wanita yang yakin tidak ingin mempunyai anak lagi pertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusan.
Operasi yang aman dan sederhana. Hanya memerlukan bius lokal.
Sangat efektif.
Belum ada efek samping jangka panjang. Mengalami ketidak-nyamanan setelah operasi. Komplikasi yang serius karena operasi jarang terjadi.
Tidak berpengaruh terhadap kemampuan maupun perasaan seksual.
METODE OPERASI PRIA (MOP) / VASEKTOMI
Cara KB permanent bagi pria yang sudah memutuskan tidak ingin mempunyai anak lagi. Pertimbangkan secara matang sebelum mengambil keputusan.
Operasi yang aman, dan mudah. Memerlukan hanya beberapa menit di klinik atau praktek dokter. Menggunakan bius lokal.
Baru efektif setelah ejakulasi 20 kali atau 3 bulan pasca operasi. Sebelum itu masih harus menggunakan kondom.
Tidak ada efek samping jangka panjang.
Tidak berpengaruh terhadap kemampuan maupun kepuasan seksual.
SISTEM KALENDER
Wanita harus mengetahui masa subur wanita dalam siklus haidnya.
Sistem kalender adalah: pada masa subur tidak berhubungan seks. Bila berhubungan gunakanlah kondom, tissu KB, diafragma dan kap, atau sanggama terputus selama masa subur.
Dapat efektif bila dilakukan dengan benar. Namun pada kenyataannya sering kurang efektif.
Diperlukan kerjasama yang baik dengan pasangannya, karena sulit untuk menghindari hubungan seksual untuk waktu yang lama.
Tidak ada efek samping fisik.
Cara ini dianjurkan apabila cara KB lain sulit dipergunakan pada waktu menderita demam, infeksi vagina, setelah melahirkan atau pada waktu menyusui.
METODE LAM (Lactational Amenorrhoe Methode) / PEMBERIAN ASI
Cara KB melalui menyusui eksklusif (menyusui bayi dari 0 s/d 4 bulan tanpa makanan tambahan).
Seorang wanita menyusui dikatakan menggunakan metoda LAM, bila:
Menyusui secara penuh atau bayinya tidak mendapat makanan tambahan, ibu sering memberikan ASI, siang dan malam;
Belum mendapat haid;
 Bayinya belum berumur 6 bulan.
Wanita sebaiknya sudah merencanakan penggunaan cara KB lain, bila tidak menggunakan LAM.
BEBERAPA METODE KB YANG TIDAK DI ANJURKAN KARENA KONDISI KESEHATAN TERTENTU
Kondisi Kesehatan
Metode yg tidak di anjurkan
Merokok dan berumur diatas 35 tahun. Pil KB (Pil KB Kombinasi)*
Diketahui mempunyai tekanan darah yang Pil KB. Jika tekanan darahnya tinggi,
tinggi. Suntik KB**
6 bulan pertama menyusui. PIL KB.
6 minggu pertama menyusui. DMPA impian, Pil Progestin (POPs)
Beberapa penyakit jantung, pembuluh Pil KB, Pil Progestin, suntik DMPA,
darah yang jarang terjadi, dan beberapa implant. Atau tanyakan dokter/bidan
penyakit hati. anda.
Sakit kepala migrant – yaitu sakit kepala Pil KB, tetapi penggunaan Pil KB
yang datang berulang-ulang, sering terjadi dibatasi hanya pada 2 kondisi yaitu:
disatu sisi kepala saja atau berdenyut-denyut, 1. Wanita berumur 35 tahun/lebih
yang menyebabkan mual, gejala kan lebih 2. Wanita tak terbatas umur jika
buruk bila terkena sinar atau mendengar mengalami gangguan penglihatan
suara-suara bising. atau sulit berbicara atau bergerak
pada waktu mengalami sakit kepala
tersebut.
 Mempunyai infeksi penyakit menular akibat AKDR/IUD. Gunakan kondom,
penyakit hubungan seks atau penyakit meskipun sudah menggunakan cara
radang panggul pada saat ini atau 3 bulan KB lain (perdarahan pada vagina yang
terakhir. Resiko tinggi – karena mempunyai tidak biasa, mungkin merupakan lebih dari satu pasangan baik suami atau tanda-tanda dari infeksi akibat
istrinya. hubungan seksual).
Kondisi-kondisi yang tidak sempurna tertentu AKDR/IUD. Tanyakan dokter/bidan
dari organ tubuh wanita. anda.
Diketahui sedang hamil. AKDR/IUD. Pil KB pada 21 hari
Pertama setelah melahirkan.
*Juga berlaku untuk Suntikan bulanan (kombinasi).
**DMPA= suntikan DMPA (Depo-Provera) juga termasuk suntikan Norestrat.



Baca Selengkapnya...
KTI-SKRIPSI KEPERAWATAN
lebih dari 100 contoh kti-skripsi keperawatan ada disini, klik here
 

DOWNLOAD AREA

Download Macam-Macam Askep, disini
Download Artikel Kedokteran, disini
Download Artikel Seputar Kebidanan, disini

Followers

Blog Archive