Photobucket

Jumat, 28 November 2008

Kesiapan dalam Fase Kerja

Selama fase bekerja dari hubungan yang membantu, perawat berupaya untuk mencapai tujuan selama fase orientasi. Perawat dan klien bekerja bersama. Hubungan berkembang dan menjadi lebih fleksibel ketika klien dan perawat memiliki keinginan untuk berbagi perasaan dan mendiskusikan masalah.

Perawat mendorong ekspresi terbuka perasaan klien. Hal ini mungkin akan dapat dicapai dengan mendengarkan. Jika klien tidak terbiasa untuk berbagi perasaan, perawat harus sabar dan penuh pemahaman.empati dan penghargaan perawat akan membantu menelusuri perasaan dan pikiran klien yang sesungguhnya.

Ketika hubungan berkembang, klien ikut serta dalam eksplorasi diri yang lebih terbuka dan dapat dengan lebih baik mendiskusikan masalah yang relevan. Perawat membantu klien untuk memahami perasaan mereka sehingga perubahan dapat terjadi jika diperlukan. Kemampuan komunikasi adalah pendorong klien untuk berkomunikasi dalam cara yang dapat meningkatkan pertumbuhan mereka meliputi konfrontasi, kesiapan dan pemaparan diri (Haber et al, 1994). Jika fase bekerja berhasil, klien dapat bertindakberdasarkan ide dan perasaan. Hal ini seringkali melibatkan resiko dan perawat harus tetap bersifat suportif. Klien harus berhadapan dengan keberhasilan dan kegagalan ketika mereka mengambil keputusan dan mengatasi masalah. Keinginan apapun untuk melakukan perubahan harus dilakukan dalam batas kemampuan klien. Perubahan tidak terlalu menjadi ancaman ketika klien menunjukan perasaan terhadap perubahan dan menerima kemunduran temporal. Perawat harus mendukung meskipun perkembangannya sangat kecil.


Konfrontasi.
Perawat membuat klien menyadari inkonsistendi dalam tingkah laku atau pemikiran yang berhubungan dengan pemahaman diri. Teknik ini membantu klien mngenali pertmbuhan atau berhadapan denga hal – hal penting. Studi kasus berikut ini menunjukkan konfrontasi.

Nyonya Perkins adalah klien berusia 60 tahun dengan riwayat obesitas dan tekanan
darah tinggi. Ia kembali ke klinik setiap bulan untuk melakukan pemerikasaan kesehatan.
Nyonya Perkins : Saya merasa frustasi dan saya bosan menjadi kegemukan
Perawat : Ketika saya melihat Anda bulan lalu, Anda mengatakan kepada saya bahwa Anda telah menurunkan berat badan 5 kg dan pakaian anda lebih pas. Saya dapat melihat kemajuannya
Nyonya Perkins : Anda benar, tetapi butuh waktu yang sangat lama untuk kehilangan berat. Saya hanya merasa frustasi

Kesiapan
Perawat menfokuskan informasi pada situasi sekarang antara perawat dan klien. Klien belajar untuk memahami bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain. Hal ini meliputi menarik perhatian pada tingkah laku atau pernyataan klien. Contoh berikut ini menunjukan kesiapan.

Perawat : Pada saat kita bicara, Anda tampakmenutup diri.
Klien : Begitulah
Perawat : Mungkin Anda kesal karena saya tidak dapat datang dan mengobrol dengan Anda secepat yang saya janjikan.
Klien : Yah, saya berharap dapat mengobrol dengan Anda kemarin.

Pemaparan Diri
Perawat menunjukan pengalaman, pemikiran, ide, nilai atau perasaan personal dalam konteks hubungan. Hal ini bukan tetapi untuk perawat. Hal ini akanmenunjukan kepada klien bahwa pengalaman mereka dapat dipahami.Contoh dialog dibawah ini menunjukan pemaparan diri.


Studi kasus : Ibu Nona Wells meninggal bulan lalu. Sejak itu dia mengalami kesulitan untuk mempertahankan dietnya.
Perawat : Sekarang pasti merupakan saat-saat yang sulit bagi Anda.
Nona Wells : Rasanya dunia saya seperti runtuh.
Perawat : Tiga tahun yang lalu saya kehilangan ibu saya. Saat itu adalah masa yang sulit. Saya seringkali berjuang, tetapi saya harus menjalani hidup saya.


Memadukan komunikasi dengan tindakan keperawatan

Tindakan keperawatan dapat secara umum dibagi kedalam empat kelompok : fisiologis, psikologis, spiritual, dan sosioekonomi. Tindakan fisiologis yang menyertai kebutuhan fisik klien seperti nutrisi, eliminasi, dan kenyamanan memiliki visibilitas tinggi, sebagian besar tindakan fisiologis bersifat non-verbal dan dilakukan secara rutin. Secara tradisional, penekanan dilakukan pada kemampuan perawat untuk menunjukan tindakan fisiologis. Visibilitas tinggimereka membantu klien mengenali perawat sebagai pelaku praktik yang baik.
Sebaliknya, tindakan keperawatan psikologis, sosioekonomik, dan spiritual memiliki visibilitas yang rendah. Tindakan psikologis memenuhi kebutuhan emosional. Tindakan sosioekonomik seperti mengarahkan klien pada lembaga kesehatan komunitas, membantu klien dalam beradaptasi dengan lingkungan. Tindakan spiritual membantu klien mendapatkan dukungan untuk sistem kepercayaan mereka. Tindakan yang memiliki visibilitas yang rendah tidak dapat diobservasi atau diukukr oleh orang lain.

Tindakan psikologis, sosioekonomik, dan spiritual membutuhkan kemampuan kognitif dan afektif yang tidak rutin dan secara tradisional mengarah pada kurangnya penghargaan kepada perawat.

Komunikasi sangat penting dalam menunjukan baik tugas-tugas yang memiliki visibilitas tinggi maupun rendah. Pemberian dukungan emosional atau mendidik keluarga klien jelas membutuhkan komunikasi efektif, dan juga prosedur asuhan keperawatan. Studi kasus berikut ini menunjukan

Melalui komunikasi, perawat dapat menunjukan rasa percaya diri, kredibilitas dan pengetahuan yang diharapkan klien. Dalam contoh ini, beberapa kalimat yang menunjukan perhatian dan penentraman hati (kemampuan komunikasi dengan visibilitas rendah) akan membuat penyuntikan lebih bisa diterima dan mendorong tuan Ricard untuk mengungkapkan perasaannya.

Komunikasi memudahkan semua tindakan kesehatan perawat. Menggabungkan tugas visibilitas tinggi dan rendah membantu tuan ives untuk mencapai beberapa keberhasilan secara stimulan. Ia dengan cepat dan efisien mengkaji rasa sakit tuan Ricard, memberikan penjelasan yang menentramkan, dan menunjukan metode alternatifuntuk mengatasi rasa sakit. Komunikasi teapeutik selama tugas dengan visibilitas tinggi meningkatkan penerimaan dan pemehaman klien mengenai prosedur, mengurangi kecemasan dan meningkatkan kepuasan klien dan keinginannya untuk bekerja sama.



Comments :

0 komentar to “Kesiapan dalam Fase Kerja”