Photobucket

Kamis, 20 November 2008

PRE MENSTRUASI SYNDROM

ABSTRACT
Istilah perkembang berarti serangkaian perubahan progesif yang terjadi pada sebagian akibat dari proses kematangan dengan pengalaman. Pada dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan yang terjadi secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi, keduanya mulai dari perbuahan dan berakhir kematangan. (Elizabeth B’ Hurlock, 1998: 2)


Pubertas adalah periode dalam tentang perkembangan ketika anak-anak berubah dari makhluk aseksual menjadi makhluk sosial, biasanya masa ini terjadi pada usia 10-14 tahun dimana dalam usia tersebut mekanisme alat reproduksi anak perempuan menjadi matang ditandai dengan datangnya menstruasi, ini adalah permulaan dan serangkaian pengeluaran darah, lendir dan jaringan sel yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan terjadi kira-kira setiap 28 hari, sampai mencapai menopause, pada akhir 40 atau awal 50 tahun. (Elizabeth B’ Hurlock, 1998: 189)

Dalam siklus bulanan, seorang wanita sering mengeluhkan sakit menjelang menstruasi atau yang disebut dengan pre menstruasi syndrome, hal tersebut biasanya sangat dipengaruhi oleh tata cara atau kultur keluarga dan kehidupan masyarakat sekitarnya. Contohnya bila seorang wanita mengetahui saat-saat menjelang menstruasi, maka keluhannya akan lebih banyak dan lebih berat dibandingkan dengan wanita yang tidak memperdulikan saat-saat datangnya menstruasi.

Pre menstruasi syndrome merupakan gabungan dan tanda-tanda fisik dan kejiwaan, suatu peningkatan ketegangan perasaan menjelang hari-hari datangnya menstruasi, disertai mudah tersinggung, sakit kepala, perasaan tertekan (depresi) dan payudara bengkak terasa sakit (mastalgia) ketegangan perasaan ini biasanya timbul 7-10 hari seblum keluar darah menstruasi. Semua keluhan ini akan hilang dalam beberapa jam setelah darah menstruasi keluar. (DR. Faisal Yatim DTM & H, 2001: 5).

Para ahli sampai sekarang belum sepakat menentukan sebab pre menstruasi syndrome secara pasti. Riwayat penderita sangat diperlukan untuk menegakkan diagnosa pre menstruasi syndrome, menentukan beratnya derajat gangguan sosial penderita, jenis keluhan dan gejala, dan penyembuhan yang diharapkan, serta kemungkinan sudah ada gangguan kejiwaan yang mendasari pre menstruasi syndrome, termasuk kemungkinan ada tindakan-tindakan kriminal yang dilakukan penderita, dinamika kehidupan di lingkungan keluarga, riwayat penggunaan minuman alkohol, serta obat-obatan terlarang, serta pengobatan atau operasi yang diperoleh terlebih dahulu.

Pada umumnya, penderita pre menstruasi syndrome akan mengalami hal-hal sebagai berikut :

1. Cemas, mudah tersinggung, serta pikiran tegang (terjadi pada 80% wanita yang mengeluhkan pre menstruasi syndrome)

2. Berat badan bertambah dan penumpukan cairan (terjadinya pada 40% wanita dengan keluhan pre menstruasi syndrome) yang terlihat sebagai sembab pada muka atau aki, serta payudara bengkak dan sakit

3. Sangat merindukan atau menolak makanan tertentu (terjadi pada 44% wanita penderita pre menstruasi syndrome)

4. Perasaan tertekan atau depresi. Hal ini terjadi pada 20% wanita penderita pre menstruasi syndrom. Pada keadaan yang berat, sipenderita bisa berniat untuk bunuh diri. Atau seperti orang linglung dan rasa letih yang berlebihan.
Namun dalam kenyataannya tidak semua wanita merasakan atau mengalami semua keluhan tersebut, sebgian wanita mungkin hanya merasakan beberapa keluhan saja. Hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan yang diperoleh oleh setiap individu.
Pengetahuan adalah hasil pengindaraan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalu indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata), pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda (Notoadmojo, 2005).
Siswi SMP merupakan salah satu objek yang bisa diteliti untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswi tentang pre menstruasi syndrome.
Dari fenomena diatas dan hasil studi pendahuluan yang dilakukan dengan cara wawancara pada siswi SMP kelas 2 sebanyak 5 orang, diperoleh data bahwa empat dari lima siswi tidak mengetahui tentang pre menstruasi syndrome, sedangkan seorang siswi mengatakan mengetahui tentang pre menstruasi syndrome.
Selengkapnya ada di Karya Tulis Ilmiah dengan Judul:
" GAMBARAN
PENGETAHUAN SISWI KELAS 2A TENTANG PRE MENSTRUASI SYNDROM DI SMP NEGERI BANDUNG."
bisa anda pesan klik disini.......

Comments :

0 komentar to “PRE MENSTRUASI SYNDROM”